INVENSTASI UNTUK ELIMINASI TBC, SELAMATKAN BANGSA

Tahukah kamu?

Tanggal 24 Maret, diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia.

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. TBC dapat menyerang organ tubuh terutama paru-paru. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan beberapa gejala yang dapat ditemui pada orang yang terinfeksi TBC adalah:

1. Suhu tubuh meningkat (Demam)
2. Batuk disetai dahak atau darah
3. Hilang nafsu makan
4. Penurunan berat badan
5. Batuk yang berangsung lama (lebih dari 2 minggu)
6. Sering berkeringan di malam hari
7. Sering merasa kelelahan
8. Sesak napas konstan dan nyeri dada

Apabila ada salah satu atau lebih gejala diatas yang dialami, segeralah melakukan pemeriksaan ke Puskesmas.

Apa saja hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Tuberkulosis?

1. Selalu tutup mulut dengan menerapkan etika batuk atau gunakan masker saat bersin atau batuk
2. Tidak meludah sembarangan
3. Konsumsi makanan yang bergizi
4. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat 
5. Selalu menjaga kebersihan rumah
6. Rumah memiliki sirkulasi udara yang baik dan sinar matahari masuk ke dlaam ruangan
7. Jangan buang ludah atau dahak sembarangan
8. Batasi interaksi dengan orang-orang yang rentan

Lalu, bagimana cara mengetahui pengobatan yang tepat untuk penderita Tuberkulosis?

1. Lakukan pemeriksaan dahak. Apabila hasil pemeriksaan positif, maka dokter akan memberikan pengobatan selama 6 bulan secara terus menerus dan tidak boleh putus sampai sembuh
2. selama proses pengobatan lakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas
3. Pemeriksaan dahak dilakukan pada akhir tahap awal (intensif) yaitu akhir bulan kedua atau ketiga, akhir bulan kelima, dan akhir pengobatan

Apa yang akan terjadi apabila pasien berhenti minum obat Tuberkulosis sebelum waktunya?

1. TB tidak sembuh dan dapat terus menular ke orang lain
2. kuman TB di dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat sehingga pengobatan berikutnya akan lebih lama dan lebih mahal karena jenis obatnya berbeda
3. Kuman TB yang kebal obat juga dapat ditularkan kepada orang lain dengan status kebal obat (lebih berbahaya).

Jadi, yuk bersama-sama kita cegah penularan Tuberkulosis dan lakukan pengobatan secara tuntas jika terinfeksi tuberkulosis.

Jika terdapat keluarga atau kerabat yang menderita Tuberkulosis jangan di hindari, tapi rangkul agar dapat melakukan pengobatan, karena Tuberkulosis bisa sembuh dengan pengobatan secara tuntas.

(Raden Putri Annisya A.P, SKM.)